- MINYAK BUMI
Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan manusia Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling sering digunakan oleh manusia.
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk mengolah minyak bumi itu Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut
- TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Teori biogenesis (Organik)
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk Ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tid ak terdapat bebas di kerak bumi.
Reaksi yang terjadi:
Alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
- KOMPOSISI MINYAK BUMI
Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H).
Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur(S) atau nitrogen(N).
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
§ Dikenal dengan alkana atau parafin
§ Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)
§ Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
§ Senyawa penyusun diantaranya:
1. Metana CH4
2. Etana CH3 – CH3
3. Propana CH3 – CH2 – CH3
4. Butana CH3 – (CH2)2 – CH3
5. n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2
b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
§ Dikenal dengan alkena
§ Keberadaannya hanya sedikit
§ Senyawa penyusunnya:
- Etena, CH2 = CH2
- Propena, CH2 = CH – CH3
- Butena, CH2 = CH – CH2 – CH3
c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
§ Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
§ Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
§ Senyawa penyusunnya:
d. Hidrokarbon aromatik
§ Dikenal sebagai seri aromatik
§ Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
- PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan pertama, Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat” yang bertujuan memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung
Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. Perengkahan (cracking): Penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.
2. Ekstrasi: proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya
3. Kristalisasi: proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan
4. Treating: proses Pembersihan dari kontaminasi
- PEMANFAATAN MINYAK BUMI
1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
2. Bensin
Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
3. Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra. Umumnya dipakai untuk memasak dan penerangan dengan lampu miyak tanah
4. Solar
BioDiesel di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering
5. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat
6. Aspal
Aspal merupakan residu ; bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen
7. Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin
8. Petrokimia dari Olefin
§ Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.
PVC
PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).
Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar produk lain.
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2OH
Etilen glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.
- DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN MINYAK BUMI
1. Sumber Bahan Pencemaran
2. Penyebab Hujan Asam
SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq) asam sulfit
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq) asam sulfat
2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq) asam nitrit asam nitrat
3. Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi.
4. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.
5. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
6. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru.
- MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF MINYAK BUMI
- Menghemat energi semaksimal mungkin
- Mengutamakan untuk memakai transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah lingkungan
- Menjaga hutan tetap lestari
- Memproduksi dan menggunakan bensin bebas timbal
- Memproduksi bioetanol dan biodiesel
- Mengembangkan mobil listrik yang bersumbe energi matahari
- Mengembangkan mobil hibrida
- Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem pengolahan bahan bakar
- Mengembangkan beerbagai sumber energi alternatif
No comments:
Post a Comment